Membaiki Hati
Jumaat, 5 Oktober 2007
(Petikan Daripada Kitab Al-Iman oleh Syeikh Abdul Majid Azzindani Dengan Sedikit Ubahsuai)

{("Hari yang padanya harta benda dan anak-pinak tidak dapat memberikan pertolongan sesuatu apapun,)}[Asy-Syu'araa' : 88]

{("Kecuali (harta benda dan anak-pinak) orang-orang yang datang mengadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera (dari syirik dan penyakit munafik);)
}[Asy-Syu'araa' : 89]

Hati yang sejahtera adalah hati orang mukmin. Sebagaimana tanah yang sesuai untuk bercucuk tanam bersifat dengan sifat-sifat tertentu, demikianlah juga hati orang mukmin bersifat dengan sifat-sifat. Di antaranya:

1. Bersegera Menerima Kebenaran
Terhasil daripadanya pengetahuan tentang kebenaran dan mengikutinya. Firman Allah SWT:

{(oleh itu gembirakanlah hamba-hambaKu -)}[Az-Zumar : 17]

{(Yang berusaha mendengar perkataan-perkataan yang sampai kepadanya lalu mereka memilih dan menurut akan yang sebaik-baiknya (pada segi hukum ugama); mereka itulah orang-orang yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang berakal sempurna.
)}[Az-Zumar : 18]

Adapun hati orang kafir yang berpenyakit, kamu melihatnya berpaling daripada kebenaran, lalu kekal dalam kejahilan tidak mendapat petunjuk kepadanya (kebenaran). Firman Allah SWT:

{(Dan tidak ada sesuatu keterangan yang sampai kepada mereka (yang kafir) dari keterangan-keterangan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya (enggan menerimanya).)}[Al-An'aam : 4]

2. Cintakan Kebenaran dan Terbuka Hati Untuk Islam
Pemilik hati yang sejahtera mencintai kebenaran dan terbuka hatinya untuk mempelajari Islam, maka dia berhak dengan yang demikian mendapat petunjuk Allah. Ada pun pemilik hati yang berpenyakit, kamu melihatnya membenci kebenaran dan menjadi sempit dadanya untuk mendengar ajaran Islam. Ini akan mendedahkan dirinya kepada hukuman Allah dengan menyesatkannya. Firman Allah SWT:

{(Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya Ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam; dan sesiapa yang Allah kehendaki untuk menyesatkannya, nescaya Ia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya, seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya).)}[Al-An'aam : 125]

Demikian itu kerana mereka membenci kebenaran. Firman Allah SWT:

{(bahkan kerana Rasul mereka datang kepada mereka membawa ugama yang tetap benar, dan tabiat kebanyakan mereka tidak suka kepada sebarang kebenaran.)}[Al-Mu'minun : 70]

3. Menerima Seruan Iman dan Sukakan Peningkatannya
Pemilik hati yang sejahtera menerima seruan kepada keimanan sebagaimana telah dinyatakan oleh Allah tentang perkataan pemilik hati yang sejahtera:

{(Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya kami telah mendengar seorang Penyeru (Rasul) yang menyeru kepada iman, katanya: ` Berimanlah kamu kepada Tuhan kamu ', maka kami pun beriman. Wahai Tuhan kami, ampunkanlah dosa-dosa kami, dan hapuskanlah daripada kami kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami bersama orang-orang yang berbakti;)}[Al-Imran : 193]

Orang mukmin sentiasa menyukai peningkatan iman. Firman Allah SWT:

{(Dan apabila diturunkan sesuatu surah (dari Al-Quran) maka di antara mereka (yang munafik) ada yang bertanya (secara mengejek): "Siapakah di antara kamu yang imannya bertambah disebabkan oleh surah ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surah itu menambahkan iman mereka, sedang mereka bergembira (dengan turunnya).)}[At-Taubah : 124]

{(Adapun orang-orang yang ada penyakit (kufur) dalam hati mereka maka surah Al-Quran itu menambahkan kekotoran (kufur) kepada kekotoran (kufur) yang ada pada mereka; dan mereka mati, sedang mereka berkeadaan kafir.)}[At-Taubah : 125]

Adapun pemilik hati yang berpenyakit, kamu melihatnya menghalang daripada jalan Allah. Firman Allah SWT:

{(Orang-orang yang mengutamakan dunia lebih daripada akhirat, dan menghalangi manusia dari jalan ugama Allah, serta menghendaki jalan itu menjadi bengkok terpesong, mereka itulah orang-orang yang terjerumus ke dalam kesesatan yang jauh terpesongnya.)}[Ibrahim : 3]

Kamu melihat pemilik hati yang sejahtera sentiasa berfikir tentang diri mereka, penciptaan langit dan bumi, petunjuk yang datang kepada mereka daripada pencipta mereka yang menceritakan tentang tujuan daripada kehidupan dan kematian mereka, menyifatkan kepada mereka zaman lampau mereka dan akan datang, syurga yang disediakan oleh Allah kepada hamba-Nya yang beriman dan azab yang sedang menunggu orang kafir. Mereka memikirkan tentang mukjizat-mukjizat Rasulullah SAW, bukti-bukti kebenaran baginda, bagaimanakah mempraktikkan perkara yang telah diperintahkan supaya terbukti kepada mereka kebahagiaan dunia dan akhirat dan untuk menghindari azab neraka. Firman Allah SWT:

{((Iaitu) orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring, dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi (sambil berkata): "Wahai Tuhan kami! Tidaklah Engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka.)}[Al-Imran : 191]

Tetapi orang-orang kafir, mereka menjadikan pendengaran dan akal mereka tidak berfungsi daripada daripada struktur yang telah diciptakan untuknya untuk berfikir. Mereka tidak menyedari kecuali pada hari penyesalan pada hari kiamat sebagaimana firman Allah SWT tentang mereka:

{(Dan mereka berkata: "Kalaulah kami dahulu mendengar dan memahami (sebagai orang yang mencari kebenaran), tentulah kami tidak termasuk dalam kalangan ahli neraka".)}[Al-Mulk : 10]

{(Akhirnya mereka mengakui dosa-dosa mereka (sebagai orang-orang yang kufur ingkar), maka tetaplah jauhnya rahmat Allah dari ahli neraka. )}[Al-Mulk : 11]

4. Ingat
Manusia sering lupa. Tetapi pemilik hati yang sejahtera sentiasa ingat, maka dia nampak dan tidak kabur.

{(Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, apabila mereka disentuh oleh sesuatu imbasan hasutan dari Syaitan, mereka ingat (kepada ajaran Allah) maka dengan itu mereka nampak (jalan yang benar). )}[Al-A'raaf : 201]

Oleh sebab itu, Allah SWT telah mensyariatkan tazkirah (peringatan). Firman Allah SWT:

{(Dan tetap tekunlah engkau memberi peringatan, kerana sesungguhnya peringatan itu mendatangkan faedah kepada orang-orang yang beriman.)}[Adz-Dzaariyaat : 55]

Firman Allah SWT lagi:

{(Oleh itu berilah peringatan (kepada umat manusia dengan ajaran Al-Quran), kalau-kalau peringatan itu berguna (dan sudah tentu berguna);)}[Al-A'laa : 9]

{(Kerana orang yang takut (melanggar perintah Allah) akan menerima peringatan itu;)}[Al-A'laa : 10]

{(Dan (sebaliknya) orang yang sangat celaka akan menjauhinya,)}[Al-A'laa : 11]

{(Dia lah orang yang akan menderita bakaran neraka yang amat besar (azab seksanya),)}[Al-A'laa : 12]

{(Selain dari itu, ia tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup senang.)}[Al-A'laa : 13]


Adapun pemilik hati yang berpenyakit, kamu melihat mereka berada dalam kelalaian tidak beriman. Firman Allah SWT:

{(Dan berilah amaran (wahai Muhammad) kepada umat manusia seluruhnya tentang hari penyesalan iaitu hari diselesaikan perbicaraan perkara masing-masing pada masa mereka (yang ingkar) di dunia ini berada dalam kelalaian serta mereka pula tidak mahu beriman.)}[Maryam : 39]

Jika kamu memperingatkan sesetengah orang yang lalai daripada akhirat, boleh jadi dia akan berkata kepada kamu: "adakah kamu datang untuk mengajar aku tentang Islam?! Aku adalah seorang muslim yang lebih baik daripada kamu!"

5. Yakin
Kamu melihat pemilik hati yang sejahtera yang berfikir, belajar dan ingat telah sampai kepada keyakinan sebagaimana yang telah diterangkan oleh Tuhan kita dalam firman-Nya:

{(Sesungguhnya pada langit dan bumi terdapat tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.)}[Al-Jaathiyah : 3]

{(Dan pada kejadian diri kamu sendiri, serta (pada kejadian) segala binatang yang dibiakkanNya, terdapat juga tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang meyakininya.)}[Al-Jaathiyah : 4]

Adapun orang yang lalai yang berpaling, kamu melihatnya berada dalam keraguan dan syak. Firman Allah SWT:

{((Mereka tidak meyakini kebenaran yang dijelaskan kepada mereka), bahkan mereka masih tenggelam dalam keraguan sambil bermain-main dengan perkara ugama.)}[Ad-Dukhaan : 9]

Mereka tidak mengetahui keyakinan kecuali sebagaimana firman Allah SWT:

{(Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhan mereka (dalam keadaan malu dan hina, sambil merayu): "Wahai Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar dengan sejelas-jelasnya (akan segala yang kami ingkari dahulu); maka kembalikanlah kami ke dunia supaya kami mengerjakan amal-amal yang baik; sesungguhnya kami sekarang telah yakin".)}[As-Sajdah : 12]

6. Lembut Hati Untuk Mengingati Allah
Kamu melihat pemilik hati yang sejahtera lembut hati dan kulit mereka untuk mengingati Allah dan ayat-ayat-Nya. Manakala orang kafir, kamu melihat hati mereka keras. Firman Allah SWT:

{(Jika demikian, adakah orang yang telah dilapangkan Allah dadanya untuk menerima Islam, lalu ia tetap berada dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya, (sama seperti orang yang tertutup mata hatinya dengan selaput kederhakaan)? Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya, adalah dalam kesesatan yang nyata.)}[Az-Zumar : 22]

{(Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu Kitab Suci Al-Quran yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah. Kitab Suci itulah hidayah petunjuk Allah; Allah memberi hidayah petunjuk dengan Al-Quran itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan Allah (disebabkan pilihannya yang salah), maka tidak ada sesiapa pun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya.)}[Az-Zumar : 23]

Kamu melihat pemilik hati yang keras ini, bersikap angkuh, keras kepala dan mengingkari tanda-tanda dan bukti-bukti. Firman Allah SWT:

{(Dan mereka mengingkarinya secara zalim dan sombong angkuh sedang hati mereka meyakini kebenarannya. Oleh itu, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan kerosakan.)}[An-Naml : 14]

Mereka yang angkuh akan dihukum sebagaimana firman Allah SWT:

{(Aku akan memalingkan (hati) orang-orang yang sombong takbur di muka bumi dengan tiada alasan yang benar dari (memahami) ayat-ayatKu (yang menunjukkan kekuasaanKu); dan mereka (yang bersifat demikian) jika mereka melihat sebarang keterangan (bukti), mereka tidak beriman kepadanya, dan jika mereka melihat jalan yang (membawa kepada) hidayah petunjuk, mereka tidak mengambilnya sebagai jalan yang dilalui. Dan sebaliknya jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus mengambilnya sebagai jalan yang dilalui. Yang demikian itu, kerana mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka sentiasa lalai daripadanya.)}[Al-A'raaf : 146]

Ini adalah balasan di dunia. Manakala pada hari kiamat, balasan mereka sebagaimana firman Allah SWT:

{(Dan (ingatlah), semasa orang-orang kafir didedahkan kepada neraka (serta dikatakan kepada mereka): "Kamu telah habiskan nikmat-nikmat kesenangan kamu dalam kehidupan dunia kamu, dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya; maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghina kerana kamu berlaku sombong takbur di muka bumi dengan tidak berdasarkan alasan yang benar, dan kerana kamu sentiasa berlaku fasik")}[Al-Ahqaaf : 20]

7. Mengikut Al-Quran dan Sunnah
Kamu melihat, pemilik hati yang sejahtera, melazimi ketaatan terhadap Tuhan dan Rasul Tuhannya lalu dia berjalan di dunia ini dalam segala urusan bersesuaian dengan kitab Allah dan sunnah Rasulullah sebagaimana firman Allah SWT:

{(Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi setengahnya yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melarang daripada berbuat kejahatan; dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana)}[At-Taubah : 71].

{(Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasulullah .)}[AN-Nisa' : 59]

{(Dan apa jua perintah yang dibawa oleh Rasulullah (s.a.w) kepada kamu maka terimalah serta amalkan, dan apa jua yang dilarangNya kamu melakukannya maka patuhilah laranganNya. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah amatlah berat azab seksaNya (bagi orang-orang yang melanggar perintahNya.))}[Al-Hasyr : 7]

Demikian itu, kerana mentaati Rasulullah adalah mentaati Allah. Firman Allah SWT:

{(Sesiapa yang taat kepada Rasulullah, maka sesungguhnya ia telah taat kepada Allah;)}[AN-Nisa' : 80]

Adapun pemilik hati yang berpenyakit, kamu melihatnya mengikut syaitan-syaitan durjana, mengikut hawa nafsu dan memperhambakan diri kepada selain Allah, kemudian akan menyesal tetapi pada hari yang tiada bermanfaat penyesalan. Firman Allah SWT:

{(Pada masa muka mereka dibalik-balikkan dalam neraka, mereka berkata (dengan sesalnya): "Alangkah baiknya kalau kami dahulu (semasa di dunia) taat kepada Allah serta taat kepada Rasul Allah.)}[Al-Ahzaab : 66]

Apabila hati kita bersifat dengan sifat-sifat yang baik yang telah lalu, maka pada waktu itu, kita menjadi orang yang memiliki hati yang baik dan sejahtera yang sesuai untuk bercambah padanya pohon keimanan. Ia akan membesar dan membuahkan amalan-amalan yang baik. Tetapi, jika kita tidak mendapati dalam diri-diri kita amalan-amalan yang baik, maka yang demikian itu kembali kepada kedhaifan pohon keimanan yang telah tumbuh dalam hati kita yang masih belum sempurna sifat-sifat yang baik.

Jika kita tidak bersegera untuk membaiki perkara yang terdapat dalam hati kita, maka selama-lamanya keadaan kita tidak akan berubah. Firman Allah SWT:

{(Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.)}[Ar-R'ad : 11]

Sabda nabi Muhammad SAW:

[ketahuilah sesungguhnya terdapat di dalam jasad segumpal daging, apabila ia baik, maka baiklah seluruh jasad, dan apabila ia rosak, maka rosaklah seluruh jasad, ketahuilah ia adalah hati.] - ( Bukhari dan Muslim )

Hati selama-lamanya tidak akan baik kecuali dengan tumbuh dan berkuasa keimanan di dalamnya.- shamzh

posted by Ayub @ 1:08 PTG  
0 Comments:
Catat Ulasan
<< Home